SLANK Cikal bakal lahirnya Slank adalah sebuah grup bernama Cikini Stones
Complex (CSC) bentukan Bimo Setiawan Sidharta (Bimbim) pada awal tahun
80an. Band ini hanya memainkan lagu-lagu Rolling Stones dan tak mau
memainkan lagu dari band lain, alhasil mereka akhirnya jenuh dan
menjelang akhir tahun 1983 grup ini dibubarkan. Semangat bermusik
Bimbim yang masih membara membawanya kembali membentuk band baru bernama
Setan Merah bareng dua saudaranya, Denny dan Erwan. Untuk menambah
amunisi, Bimbim lantas mengajak Bongky untuk mengisi posisi gitaris.
Pada bulan Desember 1983 mereka ganti nama menjadi Slank, sebuah nama
yang diambil begitu saja
dari cemoohan orang yang sering menyebut mereka cowok selengean.
Formasi Slank ketika pertama kali didirikan adalah Erwan (Vokal), Bongky
(Gitar), Denny (Bass), Kiki (Keyboard) dan Bimbim (Drum). Mereka sempat
tampil di beberapa pentas dengan membawakan lagu-lagu sendiri sebelum
Erwan memutuskan mundur karena merasa tidak punya harapan di Slank. Tak
lama kemudian Parlin Burman (Pay) dan Akhadi Wira Satriaji (Kaka)
bergabung dengan Slank, disusul dengan masuknya Indra Chandra Setiadi
(Indra) beberapa tahun kemudian. Dengan formasi Bimbim (Drum), Bongky
(Bass), Pay (Gitar), Kaka (Vokal) dan Indra (Keyboard) mereka mulai
membuat demo untuk ditawarkan ke perusahaan rekaman. Setelah berulang
kali ditolak, akhirnya tahun 1990 demonya diterima dan mulai rekaman
debut album Suit-Suit... He He He (Gadis Sexy). Album yang menampilkan hit Memangdan Maafkan itu meledak dipasaran sehingga mereka pun diganjar BASF Award untuk kategori pendatang baru terbaik. Album kedua mereka, Kampungan
pun meraih sukses yang sama. Keterlibatan para personelnya dengan
narkoba sempat melahirkan keretakan di tubuh band yang bermarkas di
jalan Potlot ini. Pada saat menggarap album keenam (Lagi Sedih), Bimbim
selaku leader akhirnya memutuskan untuk memecat Bongky, Pay dan Indra.
Sebagai gantinya mereka merekrut Ivanka (Bass), Mohamad Ridho Hafiedz
(Ridho) dan Abdee Negara (Abdee). Formasi ini bertahan hingga saat ini
dan mereka terus melahirkan karya-karya yang menegaskan eksistensi
mereka di dunia musik Indonesia. Mereka sempat tampil di beberapa pentas
dengan membawakan lagu-lagu sendiri sebelum Erwan memutuskan mundur
karena merasa tidak punya harapan di Slank.Dengan perjuangan panjang
terbentuklah formasi ke-13, Bimbim, Kaka, Bongky, Pay dan Indra, Slank
baru solid. Dengan formasi Bimbim (Drum), Bongky (Bass), Pay (Gitar),
Kaka (Vokal) dan Indra (Keyboard) mereka mulai membuat demo untuk
ditawarkan ke perusahaan rekaman. Setelah berulang kali ditolak,
akhirnya tahun 1990 demonya diterima dan mulai rekaman debut album
Suit-Suit... He He He (Gadis Sexy). Album yang menampilkan hit Memang
dan Maafkan itu meledak dipasaran sehingga mereka pun diganjar BASF
Award untuk kategori pendatang baru terbaik. Album kedua mereka,
Kampungan pun meraih sukses yang sama. Pada saat menggarap album keenam
(Lagi Sedih), Bimbim selaku leader akhirnya memutuskan untuk memecat
Bongky, Pay dan Indra. Kaka dan Bimbim tetap menggarap album ke-6 dengan
bantuan additional player. Sebagai gantinya mereka merekrut Ivanka
(Bass), Mohamad Ridho Hafiedz (Ridho) dan Abdee Negara (Abdee). Formasi
ini bertahan hingga saat ini dan mereka terus melahirkan karya-karya
yang menegaskan eksistensi mereka di dunia musik Indonesia. Narkoba
Terbujuk rayuan teman di Bali 14 tahun lalu, Bimbim—penabuh drum grup
musik Slank—dan keponakannya, Kaka—vokalis Slank—pun mencecapi ”obat
langit” yang membuat pemakainya melayang-layang dan ketagihan. Waktu
pertama kali mencoba (1994), mereka bilang badan jadi tidak enak.
Muntah-muntah. Enek. Tapi kok besok paginya mencari lagi? Itulah putau,
sekali pakai orang langsung ketagihan. Maka berlanjutlah ia memakai
putau. Semenjak memakai jenis narkoba ini, Bimbim yang biasanya
pendiam, rapi, tak suka teriak-teriak, tiba-tiba berubah. Demikian juga
Kaka. Banyak pengalaman pahit, dari sejak mereka pakai (1994) sampai
tahun 1999. Pengalaman di Lubuk Linggau (1998) juga tak terlupakan.
Mereka ”kehabisan barang”, sakau. Tidak ada orang jual barang seperti
itu di Lubuk Linggau. Bimbim sampai tidak bisa bangun, di kamar. Padahal
mereka masih harus melayani wartawan, wawancara. Tinggal Kaka, yang
badannya lebih kuat, melayani wartawan, meski dengan susah payah. Slank
membantah anggapan bahwa dengan mengkonsumsi Narkoba seorang seniman
bisa lebih kreatif, justru sebaliknya, tanpa menggunakan barang haram
tersebut mereka terbukti bisa menghasilkan karya-karya bagus. "Saat
membikin album pertama hingga ketiga, kami belum memakai Narkoba, tapi
album itu terbukti paling bagus. Jadi, tanpa Narkoba kami bisa
menghasilkan karya yang bagus. Setelah album ketiga, kami menjadi
pengguna," ujar Kaka. Diskografi Album Studio
1. 1990 - Suit-Suit....Hehehe (Gadis Sexy) 2. 1991 - Kampungan 3. 1993
- Piss 4. 1995 - Generasi Biru 5. 1996 - Minoritas 6. 1996 - Lagi Sedih
7. 1997 - Tujuh 8. 1998 - Mata Hati Reformasi 9. 1999 - 999+09 10. 2001
- Virus 11. 2003 - Satu Satu 12. 2005 - PLUR 13. 2006 - Slankissme 14.
2007 - Slow But Sure 15. 2008 - Slank - The Big Hip 16. 2008 - Anthem
For The Broken Hearted Album Kompilasi
1. 2003 - Bajakan! Album Live 1. 1998 - Konser Piss 30 Kota 2. 2001
- Virus Roadshow 3. 2004 - Road to Peace Album Soundtrack 1. 2007 -
Original Soundtrack "Get Married" 2. 2009 - Original Soundtrack Generasi
Biru Penggemar
Slank adalah grup cinta damai dan pada kenyataanya Slank tidak saja
berhasil merebut hati penggemar, tapi Slank juga telah berhasil
membangkitkan semangat dan solidaritas dari sebuah generasi untuk punya
sikap. Dan Slank memiliki kelompok penggemar yang fanatik dan kreatif,
yang dikenal sebagai Slankers. Slank Fan Club
Slank Fan Club (SFC) adalah club resmi yang dibentuk oleh manajemen
Slank untuk menampung para penggemar fanatik Slank. Slankers Club yang
merupakan wadah para Slankers terbentuk ketika Slank melakukan Konser
Piss 30 kota pada tahun 1998. Bunda Iffet, sebagai manager Slank melihat
komunitas Slankers yang sudah ada harus di berdayakan. Oleh sebab itu
ketika Slank konser di Malang, sekumpulan Slankers itu di pangil oleh
Bunda untuk di beri pengarahan. Tercetuslah ide Bunda untuk memberikan
wadah untuk Slankers yang sekarang diberi nama Slank Fans Club.[5].
Buletin Slank Untuk menyampaikan informasi kepada para Slanker, Slank
dan manajemennya memutuskan untuk membuat sebuah newsletter yang
kemudian disebut dengan nama Buletin Slank. Buletin ini berisi jadual,
kisah-kisah pendek perjalanan tur panggung slank dan sebagainya. Nama
buletin sendiri dipakai sebagai simbol agar para slanker melingkari
(buletin) jadwal kegiatan slank di kalender kegiatan mereka
masing-masing.
Perpecahan Band
Pada
saat menggarap album keenam (Lagi Sedih), Bimbim selaku leader akhirnya
memutuskan untuk memecat Bongky, Pay dan Indra. Namun ada juga yang
menyebutkan bahwa Bongky, Indra dan Pay keluar atau mengundurkan diri
karena perilaku Bimbim dan Kaka yang sudah terlampau parah dalam
penggunaan narkoba. Perpecahan tersebut sebenarnya sudah bisa terlihat
di album ke empat mereka di lagu Pisah Saja Dulu. Bimbim bahkan berniat
untuk membubarkan Slank. Namun sebuah surat yang ditulis dengan darah
oleh seorang Slanker membuatnya mengurungkan niatnya. Isinya
menyeramkan. Dia bersumpah untuk membunuh Bimbim jika Bimbim benar benar
melaksanakan niatnya untuk membubarkan Slank. Kaka dan Bimbim tetap
menggarap album ke-6 dengan bantuan additional player. Reynold masuk
untuk mengisi posisi gitar dan Ivanka yang waktu itu sering nongkrong di
Potlot juga ikut membantu dalam mengerjakan project Slank untuk album
ke enam dengan formasi masa transisi ini.
Album
Lagi Sedih pun dirilis pada Februari 1997. Dengan single Koepoe Liarkoe
dan Tong Kosong membuktikan Slank masih survive. Tawaran manggung pun
berdatangan. Dan saat tinggal beberapa kota yang akan diselesaikan dalam
rangkaian show nya,, Reynold menyatakan ingin keluar dari Slank.
Alasannya karena beliau juga tidak kuat karena Bimbim dan Kaka yang saat
itu masih terjerumus dengan narkoba. Walaupun saat itu sudah dibujuk
untuk menunda pengunduran dirinya,, Reynold tetap tidak ingin
melanjutkan sisa show nya. Saat itu lah reformasi di tubuh Slank
terjadi.
Masuknya Abdee, Ridho, dan Ivanka (Formasi akhir)
Slank |
|
Asal | Jakarta - Indonesia |
Tahun aktif | 1983 - sekarang |
Aliran | Rock, Blues |
Label | Slank Records |
Personil | Bimbim Kaka Ridho Ivanka Abdee Negara |
Mantan personil | Bongky (bass) Parlin Burman/Pay Indra Q Reynold |
Situs web | www.slank.com |
Ivanka
ditarik menjadi member resmi. Slank yang sepeninggal Reynold langsung
bergerak cepat. Management langsung mencari orang untuk untuk
menyelesaikan sisa show di beberapa kota. Ivanka merekomendasikan Abdee
Negara untuk membantu Slank. Abdee dan Ivanka memang sebelumnya sudah
bersahabat dan psatu Band di Flash. Sedangkan manager Slank waktu
itu,,Mbak Wiwid mengontak Mohammad ridwan Hafiedz (Ridho) yang baru saja
menyelesaikan sekolah gitarnya di Hollywood untuk diminta bantuannya.
Mereka pun ditugaskan untuk menghafal 35 lagu Slank dalam waktu satu
minggu. Sebuah target yang besar dan waktu yang singkat. Namun mungkin
karena dua orang itu adalah seorang musisi yang hebat,, target tersebut
tercapai. Dengan adanya dua gitaris ini sebenarnya sangat membingungkan
juga karena sebelumnya Slank hanya memakai satu gitaris. Namun karena
mepetnya waktu,, akhirnya dua orang tersebut dipake untuk melengkapi
formasi inti Slank. Formasi ini bertahan hingga saat ini dan mereka
terus melahirkan karya-karya yang menegaskan eksistensi mereka di dunia
musik Indonesia.
Album baru dan semangat baru
Masuknya Abdee dan Ridho dalam formasi inti membuat Bimbim dan Kaka melanjutkan perjalanan bermusiknya. Diawali dengan album Tujuh
yang dirilis January 1998 dengan single yang menghentak yaitu Balikin.
Lagu yang menandakan bahwa Bimbim dan Kaka ingin rehat dan sehat dari
ketergantungan. Ditambah dengan Abdee dan Ridho yang benar-benar bersih
dari narkoba semakin menguatkan niat mereka. Mereka berhenti bukan
karena takut diikuti massa yang memang sudah banyak,, namun mereka
berhenti justru karena sudah banyaknya yang mengikuti mereka memakai
narkoba. Album tersebut terjual satu juta copy hanya dalam hitungan
minggu. Bimbim lagi-lagi menyumbang suaranya dalam lagu Bimbim Jangan
Menangis. Sebuah curhatan yang tercipta sejak tahun 1993.
Album berikutnya Mata Hati Reformasi
dirilis. Lagu-lagu di album ini banyak bercerita tentang masalah sosial
dan pemerintahan di zaman reformasi. Ketinggalan Zaman menjadi andalan
di album ini. Slank juga mengaransemen ulang lagu tradisional yang
diberi judul Punk Java. Di album ini juga terdapat sebuah lagu yang
seharusnya di rilis pada album Tujuh namun terkena sensor. Namun saat
Orba rezim Soeharto runtuh, lagu tersebut bisa masuk dalam album ini.
Siapa Yang Salah adalah judul lagunya. Yang unik dari lagu ini adalah
lagu ini hanya dimainkan oleh Bimbim dan Kaka. Mereka berdua yang
memainkan semua. Bimbim juga mengambil dua porsi lagu yang dia
nyanyikan. Aktor Intelektual dan Nggak Mau Percaya. Di album ini Slank
memberi bonus sebuah kalung tiap satu buah kaset original. Ada
peringatan di belakang kaset untuk didampingi kepada pendengar dibawha
umur. Banyak lagu yang direkam secara Live di album ini.
Tahun 1998 juga Slank menyelenggarakan konser dengan judul Konser Piss 30 Kotayang direkam dan dijual ke pasaran. Lagu yang direkam secara live dan ada bonus dua buah lagu baru yaitu Pintu dan Makan Gak Makan
Tahun
1999 Slank merilis double album yang diberi judul 999+09. Ada total 27
lagu yang dibuat dalam dua versi. Yaitu versi abu-abu dan versi yang
biru. Versi yang biru memiliki single Bintang Kesiangan dan Anak Mami
sedangkan versi abu-abu adalah Orkes Sakit Hati dan Ngangkang serta
Malam Minggu Lagi. Lagu Orkes Sakit Hati memang ditujukan kepada
orang-orang dan politisi yang cenderung menguraikan janji-janji manis
nya. Di PV lagu tersebut juga Slank bermain di tengah-tengah masyarakat
kecil. Bimbim mengambil jatah dua lagu dari masing-masing album. Sista
Petty di album abu-abu dan Friday di album biru.Bonus dari album ini
adalah sebuah kantong kecil yang biasa dipakai di ikat pinggang. Tahun
1999 pun menjadi tahun dimana Bimbim mengakhiri masa lajangnya dan
menikahi seorang gadis bernama Reny.
Slank
kemudian merilis sebuah album the best yang diberi titel De Bestnya
Slank. Berisi lagu lag pilihan dengan satu lagu dari album sebelumnya
yang di remix oleh DJ Anton di lagu Ngangkang. Dan sebuah live lagu
Malam Minggu Lagi yang direkam di Potlot.
Next
album,, Virus dirilis pada 2001. Berisi single Virus, Jakarta Pagi Ini,
dan #1. Bonus dari album ini adalah sebuah tattoo dan kartu koleksi
Slank. Lagu bertema sosial juga dimasukkan di album ini. Keprihatinan
Slank tentang pembabatan hutan bisa ditangkap lewat lagu Lembah Baliem.
Di lagu #1, Slank untuk pertama memasukkan unsur orkestra di lagu nya.
Erwin Gutawa orkestra lah yang ikut membantu lagu yang ditaruh di track
terakhir itu.
Sukses
album Slank sendiri langsung diikuti dengan konser Virus Road Show 22
Kota di Indonesia dan hasil Live nya sendiri bisa didengar di album yang
diberi judul A Mild Live Slank Virus Road Show dengan bonus tambahan
satu buah lagu baru dengan judul yang sangat menarik, I Miss You But I
Hate You dan bonus sebuah Koran Koranan Slank. Koran Koranan Slank ini
adalah cikal bakal lahirnya media bulletin yang bisa didapatkan diluar
(tanpa harus membeli kasetnya) secara berkala. Ini adalah album live
kedua Slank setelah Konser Piss 30 Kota.
Dalam
versi kaset,,terdapat permainan solo dari Abdee, Ridho, dan Ivanka.
Rekaman lagu Pak Tani yang di Jember dimana terjadi keributan antar
penonton pun dimasukkan di kaset ini. Namun jika Anda melihat yang versi
VCD nya,, konser yang di ambil adalah yang di Jember. Di lagu Bocah,
Ivanka bermain gendang terlebih dahulu sebelum memainkan gendangnya. Di
lagu Pak Tani dimana ada keributan tersebut, Slank mengajak penonton
untuk melakukan semacam tanya jawab di tengah-tengah lagu. Di lagu Kamu
Harus Pulang yang menjadi penutup konser pun diselipi ucapan terima
kasih kepada semua pihak di tengah-tengah lagu.
Seperti
tak mengenal lelah,,Slank lagi-lagi merilis album studio kesebelas nya
yang diberi titel Satu Satu (11) pada tahun 2003. Bulan dan Bintang,
Gara-Gara Kamu, dan Jembatan Gantung menjadi hitsnya. Lagu Bulan dan
Bintang juga masuk dalam soundtrack film Novel Tanpa Huruf R. Lagu
Gara-Gara Kamu ditujukan kepada narkoba yang sempat membuat mereka
mengalami masa-masa kritis. Tingkat kreativitas Slank saat itu bisa
dibilang sangat tinggi dan sangat produktif. Bisa dibilang di tahun ini
lah mereka benar-benar bersih dari ketergantungan. Album ini juga
diikuti dengan award AMI Award kategori album rock terbaik. Album ini
diberi bonus kondom dan kartu koleksi Slank. Cover depan album pun
ditulis 'EDISI KHUSUS SUAMI ISTRI'. Di album ini Kaka sudah tidak
berambut panjang gimbal namun menjadi lebih pendek namun tetap keriting.
Bimbim menyumbang suaranya di lagu Menjadi Masalah. Di PV Jembatan
gantung, Slank tidak tampil namun hanya para siswa sekolah yang
diperankan Marshanda dan beberapa remaja lainnya.
Slank
kemudian menyelenggarakan Satu-Satu Live Tour di kota-kota Indonesia.
Beberapa lagu di konser tersebut dimasukkan ke album live ketiga mereka
yang diberi titel Bajakan. Bajakan adalah bentuk kegelisahan Slank
terhadap para pembajak yang dengan mudah dan gampangnya mencuri hak
cipta seorang pemusik. Lagu lagu yang direkam semuanya adalah live hasil
konser dibeberapa tempat dan event. Ada tiga lagu baru yang dimasukkan
di album live ketiga Slank ini. That's All,, yang direkam pada konser
Satu-Satu Live Tour ini menjadi single disusul Bendera 1/2 Tiang yang
direkam di studio Parah di Potlot dan juga lagu hasil kolaborasi dengan
group musik dari Korea Selatan berjudul South Asia. South Asia direkam
secara live bersama Yoon Band dari Korea. Lagu ini pernah dibawakan saat
Slank bermain di Korea. Yoon Band pun ikut berkolaborasi di lagu I Miss
You But I Hate You milik Slank yang direkam pada acara Impresario. Sang
vokalis dari Yoon Band mengubah liriknya menjadi bahasa korea. Lagu
tersebut juga masuk dalam album Bajakan ini. Ada juga lagu dimana Slank
berkolaborasi dengan raja dangdut Rhoma Irama di lagu Balikin. Kaka
tidak banyak bernyanyi di lagu ini. Malah Rhoma lah yang mengambil
hampir seluruh bagian yang dinyanyikan Kaka. Hasil konser Tiga Dimensi
pun dimasukkan kesini. Ending album Bajakan adalah Sumpah Anti Pembajak
yang di deklarasikan Slank bersama Slanker se-Indonesia. Bonus album ini
adalah sebuah pick guitar.
Slank
merayakan ulang tahun ke 20 nya di Lebak Bulus. Banyak para musisi yang
meramaikan acara ini diantaranya Ungu, Koil, dll. 20 tahun bermain
musik dan berkreasi belumlah cukup untuk Slank. Mereka masih ingin
bermimpi dan meraih mimpi-mimpinya.
Album Live pertama di dunia
Memasuki
tahun 2004 dimana punk berhasil menggebrak musik Indonesia, Kaka
mengubah image dirinya dengan rambut mohawk. Punk ala Slank. Begitu
mereka menyebutnya. Slank dan Naif menggelar konser bersama bernama Road
to Peace 24 Kota. Yang menarik dari konser ini adalah, dibawakannya
lagu-lagu baru yang belum pernah dibawakan dan hasil lagunya direkam
secara live dan dijadikan album berikutnya. Jika biasanya Slank merekam
lagu, rilis, kemudian tour,, kali ini tidak. Mereka tour sambil merekam
secara live di panggung, baru kemudian merilisnya. Album ini diberi nama
Road to Peace. Naif juga berkolaborasi di lagu Amrozy Gitting yang
direkam di studio Parah milik Slank. Dua lagu yaitu Amrozy Gitting dan
P3K direkam di Potlot, markas mereka sedangkan yang lainnya direkam di
atas panggung. Mars Slankers dan Salah menjadi jagoan di album ini. Di
album ini juga dimasukkan sebuah karya dari Mochtar Embut berjudul Mars
Pemilu yang diaransemen menjadi aransemen rock oleh Slank. Album ini
konon disebut sebagai album live pertama di dunia. Walaupun sudah pernah
ada yang merekam full album secara live seperti Greateful Dead dan
Blues Traveler,, namun band tersebut tidak merekam nya di atas panggung
seperti yang dilakukan Slank. Untuk pematangan konsep pun, Slank tidak
ragu dan malu untuk menyewa sebuah studio ketika Slank berada di kota
tempat mereka akan show. PV lagu Mars Slanker mencampurkan unsur animasi
di dalamnya sedangkan PV lagu Salah, lagi-lagi Slank tidak ada di video
tersebut.Bonus dari album ini adalah sebuah poster dan masker berlogo
peace yang di design oleh seorang Slanker dari Makasar.
Tahun
2004 ini juga Slank mewakili Indonesia untuk tampil di acara MTV Asia
Aid di Thailand dan membawakan sebuah lagu yang diambil dari album Satu
Satu yaitu Karikatur.
Di
akhir tahun 2004, lagi-lagi Slank merilis sebuah album baru. P.L.U.R
adalah nama albumnya. PLUR adalah singkatan dari kata Peace, Love,
Unity, Respect. Sebuah semboyan baru Slank (sebelumnya Slank setia
dengan jargon Piss). Album ini mengandalkan Ku Tak Bisa, Biru, dan
Juwita Malam sebagai jagoan. Juwita Malam ini adalah lagu ciptaan Ismail
Marzuki. Dibuat dalam dua versi. Punk dan Blues. Lagu Juwita Malam dan
Biru masuk dalam soundtrack film Banyu Biru yang dibintangi Tora Sudiro.
Bimbim bernyanyi kembali di lagu Indonesiakan Una. Bonus album ini
adalah sebuat sticker dan poster kalender. Di tahun 2004 ini Slank
merayakan ulang tahun ke 21 tahun di kota Surabaya pada 26 Desember
bertepatan dengan bencana besar di Aceh. Sebenarnya di album ini pun
Slank membuat lagu tentang Aceh yaitu Atjeh Investigation. Lagu Gossip
Jalanan yang membuat gerah para politisi pun terdapat di labum ini.
Buletin Slank inilah yang kemudian berkembang menjadi Koran Slank.
Koran Slank
Slank ManagementAddress:
Jalan Potlot No. 14, Duren Tiga
Jakarta Selatan (12760)
DKI Jakarta Indonesia
Telephone:+6221 79196819 / +6221 7943252 /+6221 7990602
Fax:+6221 79193437
Email Address:mgt@slank.com / info@slank.com
Websitewww.slank.comGenerasi biroe slankKehadiran
film dokumenter musikal yang diperankan para personel Slank, "Generasi
Biru" bisa dibilang merupakan kado Indah di hari kelahiran kelompok
musik legendaris pop-rock Indonesia. Tidak hanya itu, film garapan
sutradara beken, Garin Nugroho, cukup mengobati rasa rindu para Slanker,
termasuk yang tinggal di Luar Negeri. Pantau Indonesiantunes.com dari
tiga bioskop yang memutar film tersebut, animo penonton cukup tinggi.
Rata-rata yang menonton anak muda (SLTP, SLTA hingga Mahasiswa).
Artinya, kehadiran film ini bisa dibilang menjadi barometer bagi para
Slankers yang ternyata masih setia mengikuti perjalanan grup asal Jl
Potlot Duren Tiga Jakarta ini.
Lalu
apa yang menjadi kelebihan film ini? Sutradara Garin Nugroho sepertinya
tidak mau melepaskan label Slank yang merakyat dan kritis dengan lirik
lagunya. Tidak cukup itu, pilihan lagu dalam film ini juga terseleksi.
Selain tembang cinta, sang sutradara juga memilih lagu yang membawa
pesan moral, yang sudah menjadi misi slank sejak berdiri tahun 1983.
Hadirnya film ini terasa lebih lengkap dengan diluncurkannya CD/Kaset
album "Generasi Biru" yang dipaket dengan VCD beberapa klip lagu Slank,
seperti 'Slank Dance" dan "Monogami" yang merupakan lagu baru dalam
album ini.
Kehadian album ini bisa dibilang semakin memperkuat
eksistensi Slank diblantika musik Indonesia yang sudah 25 tahun
berkiprah. Selain itu, album ini juga bisa menjadi obat rindu para
Slankers dengan lagu baru band ini, dan sekaligus membuktikan visi dan
misi dari berdirinya Super Grup Legendaris ini yang kerap membawa pesan
moral.
Misalkan dalam alunan lagu "Gosip Jalanan" diambil dari
album PLUR (2004) dan sempat memanaskan kuping wakil rakyat (DPR).
Kecaman anggota DPR tidak berarti menyurutkan langkah Slank mendukung
ditangkapinya para koruptor. Slank malah meneriakkan lagu itu di kantor
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kuningan Jakarta. Coba simak saja
liriknya:
Mau tau gak mafia di senayan/kerjanya tukang buat peraturan/bikin UUD ujung2nya duit.
Dialbum
ini ada dua lagu diantara hits lama tadi yang ditampilkan dalam versi
live, yakni “Indonesiakan Una” (Alb PLUR), dan “Mars Slankers” (Alb Road
to Peace) yang direkam langsung dari acara Slankers Day pada bulan Juli
2008 silam. Selain itu, ada pula lagu yang direkam ulang ditengah
padatnya jadwal tur Slank di Indonesia dan Amerika Serikat pada Oktober
sampai Desember 2008 lalu, berjudul "Cekal" yang diambil dari Alb Piss.
Tak
kalah menariknya untuk disimak dalam album ini adalah tembang baru yang
ringan karya Bimbim, "Slank Dance". Lagunya enak didengar, paduan
musiknya simpel, yakni kombinasi cabikan gitar Ridho dikolaborasi dengan
nada-nada nge-beat yang asik untuk joget (dance). Tidak hanya itu,
lirik yang mudah diingat dan memberikan semangat;
Jangan
takut keluarlah/Hadapi dunia dengan menari... Berkhayallah seluas biru
langit/berfikirlah sedalam biru laut/ Horisonal.. sama rata sama rasa. Lagu
"Monogami" yang bercerita tentang cinta dan kesetiaan juga bisa
dibilang menjadi dinamisasi karir musik slank yang semakin "dewasa".
Variasi nada-nada ringan dan slow dipadu dengan hentakan musik yang
nge-rock, plus vokal kaka yang khas menjadikan kekuatan dalam lagu ini.
Diusianya
yang seperempat abad, Slank telah membuktikan eksistensinya dalam dunia
musik Indonesia dan dunia. Lewat slank, Indonesia bisa
berkoar
kepenjuru dunia lewat musik dan lirik. Ciri khas musiknya yang easy
listening dan syairnya yang kritis, menjadikan Slank icon rock
Indonesia. [lys/it/foto: slank records]
personil slank
Abdee Negara
Gaya
rambut urakan plus stelan kemeja or kaus ketat lengkap dengan pernak
perniknya menjadi ciri khas Abdee Negara di setiap konser musik Slank.
Gitaris Kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah
ini menggantikan Posisi Pay pada tahun 1997 yang sudah mendarah daging
di semua fans Slank saat itu. Awalnya, para Slankers sempat meragukan
kapasitasnya sebagai salah satu pengganti Pay. Namun, kenyataannya
kemudian sangat tidak sesuai dengan perkiraan awal para Slankers. Bahkan
kontribusi yang diberikan oleh Abdee terhadap Slank bisa dibilang
melebihi Pay.
Ia
hijrah dari kota Palu ke Jakarta untuk menjadi musisi profesional.
Pertama-tama ia bergabung bersama band Ecky Lamoh, Gideon Tengker, dan
Henky Supit. Lantas kemudian menjadi
session player
untuk berbagai artis lain mulai dari Ermy Kulit sampai Trio Kwek-Kwek.
Namanya menjadi pembicaraan luas saat ia dan rekannya, Ridho didaulat
sebagai gitaris baru Slank.
Selain sebagai gitaris, Abdee juga
jago sound engineer. Abdee lah yang kini menangani pembuatan album-album
Slank. Vokal pendukung, penulis lagu dan produser. Selain bermain musik
dengan rekan Gitarnya di Group Slank, Ridho, Abdee pernah bermain
dengan gitaris internasional lainnya, salah satunya Paul Gilbert. Selain
Slank, band utamanya, Abdee juga memproduseri band Indonesia lainnya,
Serieus.
Abdee juga menjadi salah satu clinician di majalah G Plus bersama
anggota gitaris.com, Owen. Untuk gitar, Abdee menjadi endorser dan artis
untuk merk gitar Extreme. Meskipun begitu, ia tetap menginginkan model
Telecaster.
Sejak memulai karir musiknya, Abdee selalu bermain
dan mempersembahkan gaya rock-blues buat para Slankers. Abdee juga
sering menampilkan permainan solo dengan menggunakan slide. Jika anda
mendengar permainan slide didalam lagu-lagu Slank maka bisa ditebak,
Abdee lah yang memainkannya. Bersama Slank, Abdee telah banyak merilis
album Slank, Mulai dari Album Tujuh (1997) sampai dengan sekarang.
Profil Lengkapnya :
Nama :
Abdee Negara
Panggilan :
Abdee Slank
Tempat, Tanggal Lahir :
Donggala Sulteng, 28 Juni 1968
Agama :
Islam
Gaya Permainan :
Blues, Rock, (bebas)
Idola :
Keith Richard, Ry Cooder
Pendidikan Formal :
GIT
Gitar :
Extreme Telecaster Abdee signature, Fender Telecaster
Teknik Player :
Bending, slinky
Karir Musik :
* 1988- belajar teori musik di ILW sambil bermain band dengan Ivan N Flash band.
* 1990-1997 jadi session player di studio dan panggung
* 1997 akhir, bergabung dengan Slank sampai sekarang.
Mohammad Ridwan Hafiedz
Mohammad Ridwan Hafiedz atau terkenal dengan namaRidho Slank
adalah seorang gitaris, vokal pendukung, dan penulis lagu bagi grup
musik Slank. Pria kelahiran Ambon, Maluku, 3 September 1973 itu selalu cool dalam setiap penampilannya bersama Slank. Pendamping Abdee Negaraini
selain sebagai gitaris Slank juga sibuk memimpin sebuah klinik gitar di
Jakarta. Permainan Gitarnya selalu memukau peserta Klinik Gitar.
Bersama Slank, Ridho telah membuat sembilan album studio dan tiga album
live serta satu album kompilasi yang dirilis Mei 2006. Pada 2007, Ridho
bersama Ipang dari BIP bersama mengerjakan scoring dansoundtrack film TENTANG CINTA.
Ridho
lahir dan besar dalam keluarga Islam di Ambon. Dia bermain gitar sejak
berusia 7 tahun. Karier profesionalnya mulai saat membentuk grup musik
LFM di tahun 1991. Setelah menyelesaikan pendidikan formalnya, Ridho
pergi ke Hollywood, Amerika Serikat untuk belajar musik di Musician
Institute untuk mengasah bakatnya. Pada tahun 1996, tiga dari lima
anggota Slank mengundurkan diri. Alasan pengunduran diri mereka terkait
masalah kecanduan narkoba yang dialami oleh sang drumer, Bim-Bim dan
vokalis,
Kaka. Meski demikian, Slank kemudian menambah 3 anggota baru (
Abdee,
Ivanka, dan Ridho), untuk ‘menghidupkan’ kembali Slank.
Ridho menikah dengan Ony Serojawati pada 25 Agustus 2001. Dari pernikahan ini, Ia dikaruniai tiga orang anak,
Marco Maliq Hafiedz,
Omar Hakeem Hafiedz dan
Stella Aisha Hafiedz.
kehadiran anak-lah yang membuat mentalnya berubah. Dia mengaku jadi
penakut. "Dulu saya paling maniak terbang. Tapi sekarang jadi takut,"
ungkap suami Ony Serojawati.
Soal rencananya ke depan, Ridho
ingin membuat buku. "Buku yang bisa dipake untuk pegangan anak muda yang
tertarik pada musik. Sayangnya, keinginan itu kalah cepat dengan Bunda
Iphet. Yah, Bunda Iphet yang juga manajer Slank memang baru meluncurkan
buku setebal 157 halaman berjudul "
Bundaku Sayang". Buku itu adalah kumpulan artikel yang ditulis Bunda Iphet di koran Slank.
Nama Lengkap :
Mohammad Ridwan Hafiedz
Panggilan :
Ridho
Tempat / Tanggal Lahir :
Ambon / 3 September 1973 (umur 35)
Agama :
Islam
Tinggi :
173 cm
Hobi :
Sepakbola
Idola :
Jimi Hendrix dan Beatles
Instrumen :
Gitar
Genre :
Rock n Blues
Jenis Gitar :
Marlique
Perusahaan rekaman / Label :
Slank Records
Karir musik :
- 1991:membentuk LFM
- 1995:sekolah musik di Institute Musician, Hollywood
- 1997: bergabung dengan Slank sampai sekarang
Pranala Luar :
- Slank Website
- Marlique Guitars Website
- Profil di Kapanlagi.com
Ivan Kurniawan Arifin
Bassist dengan talenta groove yang unik, friendship dan banyak diskusi bareng, bassist sabar yang lebih memilih Alluric Rhythm Groove,
main Reggae-nya juga asyik, dialbum Slank dia buktiin bahwa main bass
ngga perlu rumit dan banyak note, hanya perlu Soul dengan pendekatan Rock n Roll and Blues aja. Style apa adanya plus Kupluk yang selalu menemaninya di setiap konser musik Slankdengan pembawaan yang cool banget adalah ciri khas dari Bassist berkulit gelap ini. Dia adalah Ivanka, pencabik bass Slank yang pernah mengorbitkan dan menggarap salah satu album reggae negeri ini, Cozy Republik.
Ivanka adalah kepanjangan dari
Ivan Kurniawan Arifin
yang merupakan nama lengkapnya. Dalam Group Slank, Ivanka menggantikan
posisi Bongky yang hengkang pada tahun 1997. Ivanka gabung bersama slank
pada formasi slank ke 14 (Bimbim,
Kaka,
Abdee
dan Ridho) yang pada waktu itu mengalami masa transisi. Pria kelahiran
Jakarta, pada tanggal 09 Desember 1971 ini, sebelumnya pernah ngeband
bareng
Abdee Negara di Flash Band pada tahun 1988 dan
Imanez
pada tahun 1994. Bersama Slank Ivanka telah menghasilkan album - album
Slank yang spektakuler, mulai dari album lagi sedih hingga sekarang...
Profil Ivanka
Nama Lengkap :
Ivan Kurniawan Arifin
Panggilan :
Ivanka
Tempat, Tanggal Lahir :
Jakarta, 09 December 1971
Agama :
Islam
Tinggi / Berat :
170 cm / 57 kg
Hobbie :
Main Playstation
Idola :
Stones, Beatles & Hendrix
Instruments :
Fender Jazz Bass, SVI IV Pro
Music Background :
1988 - Flash Band with Abdee
1994 - Play with Imanez
Dossier :
Just Take It Easy! Peace!
Akhadi Wira Satriaji
Siapa ngga kenal Kaka.
Orang paling depan di setiap Konser grup Musik Slank. Pemilik suara
serak yang punya ciri khas tersendiri ini ternyata bernama lengkapAkhadi Wira Satriaji.
Style apa adanya, rambut gimbal dan kadang suka telanjang dada di
setiap gelaran konser slank dan selalu meneriakkan serta menyebarkan
virus perdamaian buat seluruh Slankers. penampilannya di panggung dapat menghipnotis seluruh Slankers yang menyaksikannya.
Kaka lahir di Jakarta, pada tanggal
10 Maret 1974.
Ia adalah salah satu personel grup musik, Slank, di mana dirinya
menjadi vokalis. Sebelumnya vokalis Slank adalah Uti dan Well Welly.
Formasi ini dari Awalnya
Slank berdiri pada tahun 1983.
Sayangnya grup ini tidak bisa bertahan dan membubarkan diri.
Selanjutnya berturut-turut terjadi perombakan personil sampai akhirnya
terbentuk formasi ke-14 pada 1996 yang bertahan sampai sekarang.
Bungsu
dari empat bersaudara ini mulai mengenal musik sejak SMP. Namun dirinya
bergabung dengan Slank baru saat duduk di kelas 1 SMA pada tahun 1989.
Ia menempati posisi vokal menggantikan posisi Erwan yang keluar dari
Slank. Dunia artis yang penuh kehidupan glamour dan foya-foya sulit
untuk dihindari, Kaka pun turut terjebak dalam dunia hitam narkoba. Awal
mula mengkonsumsi pil neraka ini adalah mencoba-coba, tetapi kemudian
jadi ketagihan. Akhirnya sejak tahun 2000, dengan dibantu terapi obat-
obatan Cina, Kaka menjauhkan diri dan tidak menyentuh barang haram itu
lagi.
Lelaki yang punya Performance unik ini, adalah suami dari perempuan bernama
Natascha, yang dinikahinya pada hari Jumat tanggal 13 Desember 2002. dan saat ini memiliki seorang anak,
Chaska Satriaji,
yang lahir pada tanggal 6 April 2004. Pernikahan ini merupakan
pernikahan kedua Kaka. Dari pernikahan pertamanya, Kaka dikaruniai
seorang anak bernama Solielluna (lahir 1996). Harapan Kaka dan Natascha,
Chaska Satriaji bakal pintar menentukan jalan hidupnya sendiri, tanpa
hambatan. Mudah-mudahan deh Ka'..
Profil Lengkapnya :
Nama :
Akhadi Wira Satriaji
Panggilan :
Kaka
Tempat Tanggal Lahir :
Jakarta, 10 Maret 1974
Agama :
Islam
Tinggi/Berat :
169 cm / 53 kg
Hobbi :
Travelling, Cruising & Singing
Idola :
The Rolling Stones & Bob Marley
Instruments :
Guitar, Harmonica, Drums
Music Background :
None
Dossier :
Sport, Drums & Rock n' Roll
Bimo Setiawan Almachzumi
Bimo Setiawan Almachzumi (lahir di Jakarta, 25 Desember 1966; umur 43 tahun; kerap disapa dengan panggilan Bim-Bim) adalah pemusik serta pendiri dari grup musik Indonesia, Slank. Di grup Slank, Bim-bim memainkan instrumen drum.
Bersama
Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bass), Uti (vokal) dan Well Welly
(vokal), Bimbim mengekspresikan kecintaannya terhadap karya-karya
Rolling Stones. Pada Desember 1983 mereka mendirikan Cikini Stones
Complex (CSC), grup musik yang terdiri dari anak-anak SMAPerguruan Cikini, Jakarta, yang merupakan cikal bakal Slank.
Dalam
perjalanannya, mereka mengalami perombakan personil hingga akhirnya
terbentuk formasi ke-14 pada 1996 yang bertahan sampai sekarang. Formasi
terakhir, yang dimulai dari album ketujuh Slank, terdiri dari Bimbim
(drum), Kaka (vokal), Ivanka (bass), Ridho (gitar) dan Abdee (gitar).
Profil Lengkapnya
Bimo Setiawan Almachzumi
Laki-Laki
Islam
Jakarta, 25 Desember 1966
PLUR
< sumber : slank.com,generasi biru >